Senin, 30 Januari 2012

ENERGI KALOR YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGUBAH WUJUD ZAT

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguapan
Penguapan merupakan peristiwa bergerak keluarnya molekul–molekul dari permukaan zat cair. Beberapa cara mempercepat penguapan, yaitu:
a. Memanaskan
b. Memperluas permukaan zat cair
c. Meniupkan udara di atas permukaan zat cair
d. Mengurangi tekanan

Beberapa peristiwa penguapan, antara lain:
1) Merebus air 100 0C.
2) Menjemur pakaian basah menjadi kering.
3) Penguapan gas freon dalam lemari es.
4) Alkohol ataupun spiritus yang diteteskan pada kulit tangan dapat menguap.

Zat Mendidih dengan Suhu Tetap Asalkan Tekanan Udara Tidak Berubah
Mendidih adalah penguapan yang terjadi di seluruh bagian permukaan zat cair pada suhu 100 0C. Titik didih adalah suhu pada saat zat cair mendidih. Pada tekanan udara normal (76 cmHg) air mendidih pada suhu 100 0C. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik didih zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara luar kurang dari 76 cmHg air akan mendidih kurang dari 100 0C. Alat yang dapat mendidihkan air di atas 100 0C adalah otoklaf dan
pressure cooker.
Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1kg zat dari wujud cair menjadi gas pada titik didihnya disebut kalor didih atau kalor uap.
Q = m x U
Q = energi kalor yang diperlukan ( J )
m = massa zat ( kg )
U = kalor didih atau kalor uap ( J/kg )
Saat terjadi penguapan zat memerlukan kalor, sedangkan pada pengembunan gas melepaskan kalor hingga berubah menjadi cair. Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya disebut kalor embun. Titik embun adalah suhu pada saat zat gas mengembun.
Kalor uap = kalor embun.

Contoh soal.
Berapakah energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 J/kg?
Penyelesaian
Diketahui : m = 5 kg
U = 2.260.000 J/kg
Ditanyakan : Q = …?
Jawab Q = m x U
= 5 kg x 2.260.000 J/kg
= 11.300.000 J
= 11,3 x 106 J


Zat Melebur dengan Suhu tetap Memerlukan Kalor
Suhu pada saat zat padat melebur disebut titik lebur. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah
suhu 00C.
Mengapa orang pembuat es krim tersebut mencampurkan garam dengan es batu? Garam yang dicampurkan dengan es batu dapat menurunkan suhu es sampai –20 0C. Peristiwa ini dapat digunakan untuk mendinginkan air menjadi es pada pembuatan es krim. Turunnya suhu disebabkan garam menurunkan titik lebur es.
Beberapa peralatan sehari-hari yang memanfaatkan sifat kalor, antara lain : rice cooker, pressure cooker, alat pendingin, alat penyulingan air, otoklaf (alat pembunuh bakteri).
Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1kg zat dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur.
Q = m x L
Q = energi kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya disebut kalor beku. Titik beku adalah suhu pada saat zat cair membeku.
Kalor lebur = kalor beku

Contoh soal
Berapakah energi kalor yang diperlukan 5 kg es untuk melebur menjadi air pada titik leburnya, jika kalor lebur es 336.000 J/kg?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg
L = 336.000 J/kg
Ditanyakan : Q = …?
Jawab : Q = m x L
= 5 kg x 336.000 J/kg
= 1.680.000 J
= 1,68 x 106 J
1. Perpindahan Kalor
Kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi atau hantaran, konveksi atau aliran, dan radiasi atau pancaran.
a. Konduksi atau hantaran
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut . Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Konduktor adalah zat yang memiliki daya hantar kalor baik. Contoh : besi, baja, tembaga, aluminium, dll
2) Isolator adalah zat yang memiliki daya hantar kalor kurang baik. Contoh : kayu, plastik, kertas, kaca, air, dll
b. Konveksi atau aliran
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Kamu dapat memahami peristiwa konveksi, antara lain:
1) Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal system pemanasan air, sistem aliran air panas.
2) Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap pabrik.

Angin laut dan angin darat merupakan contoh peristiwa alam yang melibatkan arus konveksi pada zat gas.
c. Radiasi atau pancaran
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara
Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua buah bola kaca yang
dihubungkan dengan pipa U berisi air alkohol yang diberi pewarna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar